Halaman
39
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Bab II
Manusia Makhluk Otonom
Dalam pelajaran yang lalu, kita sudah belajar tentang manusia sebagai
makhluk pribadi, di mana setiap orang mempunyai kekhasan. Dalam bab ini kita
akan membahas manusia makhluk otonom. Sebagai makhluk otonom, manusia
mempunyai kebebasan untuk menentukan sikap, dengan kata lain, ia adalah
makhluk yang mandiri.
Secara etimologi, Otonomi berasal dari bahasa Yunani “autos” yang artinya
sendiri, dan “nomos” yang berarti hukum atau aturan, jadi pengertian otonomi
adalah pengundangan sendiri. Otonom berarti berdiri sendiri atau mandiri. Jadi
setiap orang memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakannya sendiri.
Ia harus dapat menjadi tuan atas diri.
Berbicara mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana,
karena manusia banyak memiliki keunikan. Keunikan tersebut dinyatakan sebagai
kodrat manusia. Manusia sulit dipahami dan dimengerti secara menyeluruh
tetapi manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong
seseorang mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.
Arti otonom adalah mandiri dalam menentukan kehendaknya, menentukan
sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya. Allah telah
memberikan akal budi yang membuat manusia tahu apa yang harus dilakukannya
dan mengapa harus melakukannya. Dengan kemampuan akal budinya, manusia
mampu membedakan hal baik dan buruk dan membuat keputusan berdasarkan
suara hatinya dan mampu bersikap kritis terhadap berbagai pilihan hidup. Manusia
adalah makhluk hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka
manusia mempunyai berbagai kemampuan, yakni mampu berpikir, berkreasi,
berinovasi, memberdayakan kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti
untuk berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai suatu upaya dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya, dalam mengaktualisasikan sebagai individu.
Dalam pembahasan tentang manusia makhluk otonom ini akan dibagi dalam
tema sebagai berikut:
A.
Suara hati
B.
Bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh media massa.
C.
Bersikap kritis terhadap gaya hidup yang berkembang dan ideologi.
40
Kelas X SMA/SMK
A. Suara Hati
Perkembangan sosial yang begitu cepat banyak membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan, demikian juga persoalan-persoalan yang ditimbulkannya.
Persoalan-persoalan tersebut membutuhkan pemecahan yang tepat. Di samping
itu banyak tata nilai yang mengalami perubahan, seperti ketaatan, sopan santun,
kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan sebagainya sering menjadi kabur.
Berhadapan dengan situasi itu kaum remaja perlu mendapatkan pendampingan,
sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Mereka harus belajar membuat
keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya. Melalui
pembahasan ini anda akan diajak belajar mendengarkan suara hati, sehingga tidak
salah dalam mengambil keputusan.
Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk
membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya
perbuatan itu berdasarkan akal budi.
Conscience
atau hati nurani merupakan
hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan
menanggapi situasi hidup sehari – hari.
Doa Pembuka
Doa Kehendak yang Kuat (PS 144)
Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan
kami.
Tanpa takut atau goyah, Engkau berpegang pada kehendak-Mu,
meski harus menanggung pengorbanan yang berat.
Tatkala digoda iblis, Ia tidak goyah.
Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati.
Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang
berkehendak kuat.
Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok
arah.
Semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan.
Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu
karang,
41
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
yang tetap tegar meski diterpa gelombang.
Semoga kami tetap teguh, bila kami digoda untuk menyeleweng,
Bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur,
Bila kami digoda untuk munafik, berbuat dosa, mencuri, berkhianat,
Terlebih bila kami digoda untuk mengkhianati kasih-Mu.
Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat,
Seperti Yesus yang lebih suka mati, dari pada menyimpang dari kehendak-
Mu
Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa, Amin.
1.
Pergumulan Suara Hati dalam Pengalaman Sehari-hari
Hidup manusia sangatlah berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, seperti
hewan atau tumbuhan. Ada saat di mana manusia harus mengalami pergumulan
atau pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus
mengambil keputusan: apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah
yang dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama
atau tidak. Kemampuan itu nampaknya tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya,
karena tindakan mereka lebih diarahkan oleh insting. Kemampuan bergulat dalam
dirinya sendiri sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia
memiliki suara hati, atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan
kepadanya.
Amatilah kasus berikut!
Pergulatan Suara Hati
Boy mendaftar pada suatu sekolah yang sangat menjunjung tinggi nilai
kejujuran. Sebelum masuk ia harus menandatangani sebuah pernyataan yang
menyatakan: “saya tidak akan mencontek dan kalau terbukti mencontek,
maka saya siap untuk dikeluarkan dari sekolah ini”. Setiap peserta didik juga
mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada guru atau pimpinan sekolah,
jika mereka melihat ada yang mencontek.
Pada suatu ketika, Boy mengikuti ujian akhir. Ia merasa kesulitan
menjawab soal-soal yang ada di hadapannya dan ia juga melihat beberapa
temannya ada yang mulai mencontek. Ia mulai gelisah dan timbul keinginan
42
Kelas X SMA/SMK
dalam dirinya untuk mengikuti apa yang dilakukan beberapa temannya. Ia
berpikir, seandainya, ia tidak dapat menjawab soal di hadapannya dengan baik,
ia pasti tidak lulus, tapi kalau ketahuan ia harus siap dikeluarkan dari sekolah
ini. Terjadi pergulatan dalam dirinya, apakah ia mau ikut-ikutan nyontek
atau tidak. Setelah mempertimbangkan secara matang, akhirnya ia mengikuti
suara hatinya untuk mengerjakan soal sebisanya dan tidak mengikuti apa yang
dilakukan oleh beberapa temannya. Ketika hasil ujian diumumkan ia ternyata
lulus, walaupun nilainya tidak sempurna. Ia merasa puas, karena itu adalah
hasil kerjanya sendiri dan ia sudah setia kepada nilai kejujuran.
Sumber: Bayu
a.
Apa kesan yang kalian peroleh dari kasus di atas ?
b.
Sharingkan satu pengalaman saat mengalami pergulatan suara hati dalam
hidupmu dengan teman-temanmu.
Dalam kelompok, carilah informasi sebanyak-banyaknya dari buku-
buku atau browshing dari internet tentang:
•
Makna suara hati
•
Cara kerja suara hati
•
Mengapa suara hati bisa tumpul
•
Cara membina suara hati supaya tidak tumpul
Buatlah rangkuman dari informasi yang kalian peroleh!
Tugas Kelompok
2.
Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Tentang Suara Hati.
a.
Teks-teks Kitab Suci berikut berisi pergulatan suara hati Santo Paulus yang
diungkapkan dalam suratnya kepada jemaatnya. Simaklah kutipannya, lalu
rumuskan: pergulatan dalam hal apa yang dialami Paulus dalam teks Kitab
Suci dan Gaudium et Spes, berikut ini!
Roma 2: 14 – 16
14
Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan
diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun
mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri
mereka sendiri.
43
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
15
Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis
di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka
saling menuduh atau saling membela.
16
Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang
kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati
manusia, oleh Kristus Yesus.
Gaudium et Spes, artikel 16
“Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak
diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu
menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik,
dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan
dalam lubuk hatinya: jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia
menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi
hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili.
Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ
ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya.
Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam
cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap
hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari
kebenaran, kebenaran itu memecahkan sekian banyak persoalan moral,
yang timbul baik dalam hidup perorangan maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan.”
Setelah mendalami kutipan-kutipan di atas, coba rumuskan bersama
dalam kelompok beberapa hal penting berikut:
•
Apa suara hati itu?
•
Bagaimana cara kerja suara hati?
•
Apa hubungan suara hati dengan Allah ? Apa konsekuensinya?
•
Apa hubungan suara hati dengan Roh Kudus?
•
Apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama?
•
Apa fungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat?
•
Tunjukkan berbagai kasus di dalam masyarakatmu atau dalam negara
kita yang menunjukkan bahwa banyak orang yang sudah tumpul suara
hatinya! Jelaskan juga dampaknya bagi masyarakat maupun bangsa
kita ! Jelaskan pula dampaknya bagi generasi muda!
Tugas Kelompok
44
Kelas X SMA/SMK
3.
Menghayati Peran Suara Hati dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca dan renungkanlah bacaan berikut ini dalam suasana hening!
Suara hati adalah tempat dimana Allah membisikkan apa yang boleh kita
lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Maka, menaati suara hati
sama artinya menaati Allah sendiri.
Ketaatan kepada suara hati atau ketaatan kepada Allah itu perlu dilatihkan
mulai dari hal-hal kecil.
Banyak orang tahu bahwa berbohong itu tidak baik tetapi banyak orang
terbiasa melakukannya. Kalau kebiasaan itu tidak dikikis sejak awal, maka
kebiasaan tersebut akan terbawa seumur hidup. Bahkan awalnya berbohong
kecil-kecilan bisa menjadi bohong besar dan penipuan.
Resapkanlah cerita berikut:
“Kios Suara Hati”
Beberapa waktu yang lalu pernah muncul sebuah kisah menarik yang
ditayangkan dalam berita televisi di Taiwan. Di pegunungan Alishan ada
sebuah tempat yang bernama Rueili. Seutas jalan yang menghubungkan Chiay
dan Alishan melewati daerah ini.
Di pinggir jalan ada sebuah tempat penjualan sayur-sayuran segar,
sayuran yang tumbuh dan mendapat pupuk organik alamiah tanpa bahan-
bahan kimia yang dewasa ini disinyalir oleh dunia medis sebagai unsur yang
bisa mendatangkan kanker. Di samping sayur mayur, ada juga buah-buahan
segar dijajar dalam kios kecil itu.
Namun anehnya, kios itu terbuka selama 24 jam sehari dan tak pernah
ditutup. Lebih aneh lagi, tak ada seorangpun yang duduk di sana melayani
para pembeli. Daftar harga per kilogram dari masing-masing barang tertulis
jelas. Sebuah alat timbang terletak di atas meja. Sebuah tong yang dibuat dari
kayu ditinggalkan di salah satu sudut. Dalam tong kayu ini terdapat lembaran
uang kertas serta uang logam yang dimasukkan oleh para pembeli. Di luar kios
tersebut tertulis dalam huruf Cina; “Kios Suara Hati.”
Seorang ibu tua, penduduk asli di daerah pegunungan Alishan, ketika
ditanya oleh wartawan TV berkata; “Lewat kios kecil ini saya ingin mendidik
setiap orang untuk menghormati suara hati masing-masing. Di sini tak
ada orang yang menjaga. Namun saya yakin, suara hati setiap orang akan
meneguhkan atau mengadili bila ia berbuat sesuatu.”
http://www.petrafmjogja.com/2012/11/16/kisah-inspirasi-kios-suara-hati/
45
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Santo Paulus, ketika ditangkap dan dijebloskan ke penjara, di depan umum
dengan bangga dan berani berkata: “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada
hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.”
(Kisah Para Rasul 23:1) lebih lanjut dia mengatakan: “Sebab itu aku senantiasa
berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan
manusia”. (Kisah Para Rasul 24:16)
Pikirkanlah, kebiasaan apa saja yang ingin kalian tinggalkan agar suara
hatimu tetap suci murni.
Katakan hal itu di depan Tuhan, serta memohon kekuatan darinya untuk
mampu meninggalkan kebiasaan buruk itu.
Untuk dipahami
•
Suara hati secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya
kewajiban. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh
dalam hati manusia, sedangkan hati nurani secara sempit dapat diartikan
sebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret, yang menilai suatu
tindakan manusia atas buruk baiknya. Hati nurani tampil sebagai hakim yang
baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
•
Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk
membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-
buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi.
Conscience
atau hati nurani
merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita
menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari-hari.
•
Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan
semakin terang dan berwibawa. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan
suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai orang lain,
karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah
orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah.” (Matius
5: 8).
46
Kelas X SMA/SMK
Penutup
Daraskan Mazmur berikut ini!
Tuhan Raja yang Kudus
1
TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-
kerub, maka bumi goyang.
2
TUHAN itu Maha Besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
3
Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan
dahsyat; Kuduslah Ia!
4
Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebe-
naran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang
melakukannya.
5
Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada
tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
6
Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-
orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia
menjawab mereka.
7
Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang
pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada
mereka.
8
TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang
mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan
mereka.
9
Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan
gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!